Selasa, Juni 29, 2010

Tahun yang baik

Tahun ini bukanlah tahun yang mudah, tetapi menghasilkan hasil yang yang benar-benar bernilai
keknya harus sering masuk kesulitan-kesulitan besar, biar sikap mentalnya tumbuh
Cobalah lebih berani. Niscaya Tuhan akan menolong kita semua

Senin, Juni 28, 2010

Tuhan sungguh luar biasa

Aku sering kali mempertanyakan keadilan takdir Tuhan.
Kenapa ini, kenapa itu, kenapa ini tidak adil, kenapa itu tidak adil.
Sampai disuatu saat, aku tercerahkan oleh-Nya.
Bahwa semua yang sebelumnya kita rasakan tidak baik, sebenarnya bertujuan untuk memuliakan kita.
Hanya itu tujuan Tuhan.
Bagaimana kita bisa melihatnya. Dengan melihat sisi baiknya dari semua hal.
Kita ambil sisi baik, itulah tujuan dari Tuhan.
Semoga kita makin baik dari waktu ke waktu
Amien

Kebaikan

Tahun ini mungkin adalah salah satu tahun paling menguras energiku.
Dan tahun ini jugalah banyak pencapaian-pencapaianku yang luar biasa.
sungguh nikmat Tuhan yang tak terkira.
Terima Kasih Tuhan, atas semua ini.
Aku berjanji untuk bisa lebih baik lagi, dan makin patuh pada semua takdir-Mu.
Amien Ya Rabb

Rabu, Maret 10, 2010

Gunung Lawu

Gunung Lawu(3265 Mdpl)
Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara).Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.

JALUR CEMORO SEWU

Jalur Cemoro Sewu ada jalan setapak berbatu yang sudah tertata rapi sampe menuju Pos 1. Awal perjalanan dari terus lewatin kebun sayur sampai Pos 1.
Sebelum sampai Pos 1 ada Sumber Air Wesanan(sendang panguripan). Jalur mendatar dan sedikit menanjak hingga Pos Pertama. Di Pos pertama ada pos untuk beristirahat juga ada warung makanan [enaknya naik gn. lawu bisa jajan makanan di jalur pendakian ], yang buka pada hari Kamis-Minggu dan pada musim-musim ramai pendakian dan ramai orang berjiarah.

Menuju Pos 2 jalur melewati tempat keramat Watu Jago, batu besar yang bentuknya menyerupai ayam jago.

Di Pos 2 bisa nge camp dengan nyaman karena terlindung dari hempasan angin. dan kalo lagi rame juga banyak yg menjual makanan

Dari Pos 2 menuju Pos 3 Jalur batu-batuan curam dan menanjak. Di jalur ini banyak asap belerang jadi jangan berlama-lama beristirahat disini.
Menuju Pos 4 jalur menanjak, merangkak pada batu-batuan. Pos 4 cuma berupa tempat datar yang sempit di cerukan tebing batu, cuma cukup untuk mendirikan satu tenda, tempat ini lumayan terlindung dari angin.(sekarang sudah tidak ada lagi sih)

Pos 5 atau Pos Sumur Jolotundo ada di dekat Sumur Jolotundo sumur keramat.
Dari Pos 5 kita sedikit turun, muterin salah satu puncak, untuk menuju ke Sendang Drajad. Dari Sendang Drajad bisa ke Puncak Argo Dumilah, atau jalan lagi melingkar salah satu puncak menuju Hargo Dalem. Dari Hargo Dalem bisa lewat Jalur Cemoro Kandang atau Jalur Candi Seto.
dari sini bisa keliatan samudra indonesia dan waduk gajah mungkur..

DARI CEMORO KANDANG

Jalur Cemoro Kandang jaraknya sedikit lebih jauh dibandingkan dengan jalur Cemoro Sewu.Kalo iseng Jalur Cemoro Kandang juga bisa pake Sepeda Gunung. Jalur ini didominasi tanah merah, kalo turun hujan atau sesudah turun hujan jalur sangat licin.

Dari Cemoro Kandang menuju Pos 1 (Taman Sari Bawah) jalur agak landai, dari sini kalo cuaca bagus bisa kliatan puncak Cokro Suryo.

Menuju Pos 2 (Taman Sari Atas). Di musim pendakian dan pada hari-hari besar Jawa seperti Suro, Mulud, dll. banyak orang melakukan jiarah-jiarah di tempat kramat, di Pos 2 ini seringkali ramai dan ada yg dagang makanan.

Dari Pos 2 Menuju Pos 3 Jalur sempit melingkari puncak Cokro Suryo, ati-ati karena disini rawan longsor dan sering berkabut tebal sampe2 jalur aja susah keliatan’

Abis Pos 3 kita akan melewati salah satu tempat yang dikeramatkan masyarakat yaitu sumber air yang bernama Sendang Panguripan. bentuknya mirip sebuah sumur dengan air yang jernih dan dingin. jangan kaget kalo disini sering ditemuin sesajen karena disini diwaktu-waktu tertentu banyak yg dateng ziarah

Menuju Pos 4 Jalur meliuk-liuk menyusurin lereng terjal, ada siih jalur pintasnya tapi terjal banget dan licin kalo ujan.

Dari Pos 4 Menuju Pos 5 Jalur bervariasi agak mendatar, sedikit menurun, sedikit mendaki.

Dari Pos 5 bisa langsung menuju ke Puncak Hargodumilah, Puncak Hargo Puruso, atau Puncak Hargo Tulling. Bisa juga langsung berjiarah ke makam kuno di Hargo Dalem, atau Pasar Dieng/Pasar Setan.

Gunung Lawu ada banyak puncak, puncak tertinggi adalah Hargo Dumilah dengan ketinggian 3.265 m dpl. Di puncak ini ada tugu dengan prasasti, dulu prasastinya ditulisin huruf jawa kuno. Sekarang prasasti tersebut sudah diganti tugu setinggi sekitar 3-4 mater.