Rabu, Juni 15, 2011

Tips Persiapan mendaki gunung

Bagi sebagian orang, mendaki gunung adalah kegiatan yang tidak berguna. Selain kedinginan dan kelelahan, risiko yang bakal dihadapi juga cukup besar. Banyak cerita para pendaki gunung yang tewas karena berbagai hal. Di antaranya jatuh ke jurang dan mati kedinginan.

Namun, bagi para petualang mendaki gunung menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Di sini, mereka bisa berjalan menusuri rimba, melewati jurang yang terjal, dan mendaki bukit. Dengan aktivitas ini pemandangan alam yang tergelar di jagad raya bisa dinikmati dengan puas.

Sebelum melakukan pendakian sejumlah persiapan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Perbekalan, perlengkapan, dan yang penting badan yang sehat.

Dan, untuk mendapatkan perlengkapan pendakian saat ini banyak toko yang khusus menjual itu. Tinggal pilih sesuai dompet, mau merek lokal atau asing.

Ada tas punggung besar (carril), kantong tidur (sleeping bag), topi gunung, dan sandal gunung.

Persiapan Pendakian
Bagi para petualang, mendaki gunung adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, dengan melakukan kegiatan ini, maka seseorang bisa menyaksikan keindahan alam yang luar biasa di puncak gunung. Belum lagi dengan pemandangan yang bisa ditemui di sepanjang jalur pendakian.

Namun mendaki gunung tetap memerlukan persiapan khusus, baik teknis maupun fisik. Sebab jika tidak, maka bisa jadi mendaki gunung akan menjadi kegiatan yang sangat tidak menyenangkan.Bahkan lebih dari itu, tanpa persiapan khusus, seorang pendaki bisa mengalami celaka.

Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:

1. Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter (Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut), atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
2. Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
3. Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
4. Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
5. Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
6. Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
7. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.

Kesiapan Mental

Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. Untuk mengetahui keadaan mental seseorang dalam kondisi fit atau tidak memang tidak mudah. Tentunya yang lebih memahami keadaan mental ini adalah diri kita sendiri. Kesiapan mental secara pribadi akan sangat berpengaruh pada kondisi tim. Jika kesiapan mental tidak dalam kondisi fit alangkah baiknya jika tidak memaksakan diri.

Kesiapan Fisik

Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan (sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya). Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.

Beberapa perlengkapan atau bekal yang harus dibawa saat mendaki gunung adalah :
* Carriel atau tas besar untuk menampung seluruh perbekalan dan peralatan yang dibutuhkan
* Matras. Fungsinya adalah untuk alas duduk saat beristirahat sejenak.Matras juga bisa digunakan untuk pelapis di dalam carriel agar terlihat lebih rapi.
* Jas hujan. Alat ini sangat diperlukan terutama untuk mengantisipasi jika turun hujan saat pendakian. Sebab seringkali cuaca di gunung kurang bersahabat dan turun hujan yang cukup lebat.
* Tenda.Alat ini digunakan ketika para pendaki hendak beristirahat dalam waktu yang cukup lama. Tenda juga bisa melindungi para pendaki saat terjadi hujan atau angin kencang.
* Kantung tidur atau Sleeping bag.Alat ini berfungsi untuk menyelimuti saat tidur di gunung.Selain itu juga bisa digunakan sebagai alas tidur.
* Alat penerangan, seperti senter, lilin, batere cadangan, lampu badai. Dengan adanya alat penerangan yang memadai, maka kegiatan mendaki di malam hari bisa berjalan dengan lancar.
* Topi, sarung tangan, kaos kaki tebal, sepatu khusus. Sepatu khusus ini diperlukan karena medan di pegunungan beda dengan medan di daerah yang datar sehingga memerlukan sepatu yang khusus.
* Pakaian hangat seperti jaket, kaus lengan panjang dan celana panjang kasual dengan bahan yang kuat dan nyaman pakai.
* Alat-alat P3K, suplemen makanan, makanan instan/kalengan, dan minuman mineral. Ketersediaan makanan yang cukup akan mampu memberikan energi yang cukup pula saat mendaki.
* Golok tebas, pisau lipat, dan teropong. Yang tidak kalah pentingnya adalah alat perekam (kamera atau handycam) untuk mendokumentasikan kegiatan selama pendakian

Kesiapan Administrasi

Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.

Kesiapan Ketrampilan dan Pengetahuan

Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC (emergency medical care) praktis.

Tidak ada komentar: