Minggu, Januari 27, 2008

Puisi Satire

Rokok

Pagi hari yang sunyi
Kau temani diriku
Ku hisap kau pelan-pelan
Kau masuki setiap inci paru-paruku

Kurelakan tubuhku kau rasuki
Ku tahu itu
Ku rasakan itu

Kopi cinta sebagai pasanganmu
Menemani hari-hariku
Tak lebih tak kurang
Penghancur pelan
Dengan nikmat sesaat

Makin ku hisap dirimu
Makin tak kuasa ku tolak
Walau ku sadar kau wahai racun jingga
Yang mengotori setiap tetes darahku

Aku harus berhenti menjadikanmu teman
Kau harus kutinggalkan di hari-hariku kini
Walau dalam kesendirianku
Dalam kesunyian dan kesepian
Aku yakin aku bisa
Selamat tinggal racun jingga


Cinta Tuhan

Kurangkaki pagi ini dengan doa
Ku berjalan dengan mantap menuju-Mu
Dengan harap tanpa tepi
Ku yakin Kau ada

Atas nam cinta
Aku terus bekerja
Atas nama cinta
Ku relakan tubuhku berkelana

Ku teriak dalam sunyi
Ku berontak dalam hati
Ku tahu Kau takkan diam
Ku tahu aku milik-Mu

Ku tepekur dalam keramaian dunia
Jiwaku berjalan dalam kematian hati
Sepercik cahaya terlihat dari lorong gelap
Ku hanya ingin kesana
Menuju Mu
Bersama Mu

1 komentar:

radian mengatakan...

dalam banget maknanya
bagus banget
keep posting...