Kamis, Desember 27, 2007

IBU

Aku hanya bisa menangis di saat itu. Tak lebih. Ibu selimuti diriku dengan kehangatan. Dengan senyum penuh makna ketulusan. Ibu susui aku dengan cinta dan kasih sayang. Aku tertawa girang. Tanpa tahu makna hidup. Tanpa dosa terus meminta. Terima kasih ibu.

Aku belajar semua tentang hidup. Ibu ajari dengan ketulusan dan kebijakan. Tanpa keluh meski seringkali dengan peluh. Tanpa amarah meski seringkali dengan darah. Tanpa lelah ku terus menangis. Tanpa henti bahkan. Terima kasih ibu.

Aku buat kesalahan-kesalahan. Ibu maafkan dengan kelapangan. Aku buat kenakalan, ibu balas dengan cinta.

Ibu. Ibu begitu agung untuk menghadapiku. Ibu begitu berkilau ditengah lumpur dosa diriku. Sedari kemarin aku hanya meronta, tanpa tahu makna. Harum jiwamu tanpa pamrih terus menyebarkan wangi kepada dunia. Terima kasih ibu.

Sekarang, aku telah beranjak dewasa. Senyum agungmu terus tersungging. Meski sering kali aku berderit tanpa dosa. Segunung dosa telah kubuat. Bahkan ibu terus melindungi. Dari hujan dan badai dunia. Terima kasih ibu.

Diperantauan ini sekarang ibu. Aku hanya bisa berdoa untuk semuanya. Baru itu yang bisa aku lakukan. Baru itu yang bisa aku jalankan. Tak bisa aku melakukan yang lebih. Maafkan aku ibu. Maafkan dengan tulus. Aku yakin tanpa memintapun aku pasti mendapatkanya.

Cintamu begitu tulus dan agung. Terimalah secuil baktiku ini. Aku akan berusaha untuk lebih baik. Sekedar untuk menghadirkan senyum diwajahmu yang makin menua. Sekedar membuat lega hari-harimu sekarang ini. Aku berjanji. Setulus-tulusnnya. Sebenar-benarnya.

Terima kasih ibu.

2 komentar:

Paris Turnip mengatakan...

Tak pernah cukup luas lautan kata mengungkapkan kasihmu
Tak pernah cukup merdu untaian nada menyanyikan kesabaranmu
Tak pernah cukup dunia untuk membalas budimu
kaulah segalanya
Ibu....terima kasih

Aliep "aWik " Purwandono mengatakan...

mungkin kata-kata itu bisa ditambahkan di bawah postingan itu.
terima kasih tambahanya ya
memang sangat susah menggambarkann kasih sayang seorang ibu
karena saking begitu besarnya