Rabu, Desember 19, 2007

Segarnya Udara Lereng Welirang (2)

Malam Hangat di Perkemahan yang Dingin

Akhirnya kami(aku dan temenku Nur Cahyo, selanjutnya aku panggil Cahyo) sampai juga di perkemahan temen-temennya. Mereka adalah staf pengajar dan siswa dari lembaga bimbingan belajar InLAC. LBB ini baru ada sekitar tahun 2005. Cahyo adalah salah satu staf pengajar pertama di LBB. Mereka sering ngadain acara seperti ini. Untuk refresing dan juga pengakraban. Kebanyakan staf pengajarnya lulusan jurusan Psikologi Untag Surabaya, termasuk Cahyo tentunya.
Sampai disana aku berkenalan dengan beberapa orang. Ada Brantas(kayak nama sungai aja, atau jangan-jangan lahir di tepi sungai), Alfin, Mahar, Yunita dan masih banyak lagi. Maap aku lupa oey. Mereka ini para staf pengajarnya. Mereka menyebut InLACru. Sedang yang junior antara lain Putri, Hany, Era, Imei dsb. Mereka disebut InLACers. Mereka kebanyakan datang dengan pasangan masing-masing. Memang tempatnya asyik banget buat pacaran. Cahyo yang sebenarnya juga pengen ngajak pacarnya gitu. Berhubung pasangannya nggak bisa, akulah yang ketiban sampur. Jadilah kamilah pasangan homo satu-satunya di situ. Hehehehe…
Berhubung dilereng gunung, udaranya dingin banget. Tapi asyik. Sudah lama aku tak merasakan dinginya udara pegunungan. Sejak dari Malang sekitar sebulan yang lalu lah.
Balik lagi ke anak InLAC. Mereka rata-rata ramah lho. Kami sempat ngobrol ngalor-ngidul. Ditemani kopi, teh hangat dan bebera bungkus makana ringan, obrolan jadi tambah asik. Tentang sejarah InLAC, ternyata yang punya adalah senior dari Bob Foster Nainggolannya GO. Tentang perjalan tadi siang yang mereka tempuh, tentang perjalanku yang sempat kehujanan dan masih banyak lagi.
Setelah ngobrol beberapa lama, Brantas dan Alfin ngusulin gimana kalo main game aja. Gamenya tentang penjahat dan polisi. Ada penjahat, ada dokter, ada polisi dan tentunya juga rakyat biasa. Dibantu dengan satu set kartu untuk memudahkan memainkannya. Gamenya adalah tebak-tebak untuk ‘membunuh’ penjahat. Jadi dipilih satu penjahat, dua dokter dan dua polisi. Tugas penjahat adalah memilih seseorang untuk ‘dibunuh’. Tugas dokter adalah ‘menolong’ orang yang dipilih oleh sang penjahat agar tidak terbunuh. Polisi ditugaskan untuk ‘mencari’ penjahatnya. Permainan selesai jika sang penjahat ‘tertangkap’ oleh polisi. Ketika kita menuduh seseorang, haruslah didasari sebab yang harus di argumentasikan. Itu melatih anak-anak biar berani mengeluarkan pendapat. Dan yang dituduhpun harus bisa membela diri tentunya. Game yang menghibur sekaligus edukatif.
Hampir tiga jam kami memaikan game itu. Tak terasa sudah ‘lewat tengah malam’. InLACer dan InLACru sudah banyak yang ngantuk. Akhirnya game kami sudahi. Tinggal aku dan beberapa anak saja yang masih ‘idup’. Ditemani kopi dan rokok kami terus ‘mengidupkan’ suasana.. Sembari jaga” tentunya. Karena banyak sekali anak yang camping disini. Dan di bawah tempat kami ada beberapa anak yang minum” gitu.
Dingin makin terasa di kulit. Dan bodohnya aku, jaket satu-satunya yang aku bawa, aku pinjemin(maap, emang aku bego dari orok!). Dan tas yang didalamnya ada sarung yang aku bawa terselip di tenda entah yang mana(kebegoan kedua). Mana nggak bisa lihat” tenda. Udah pada tidur semua. Terpaksa aku cuma pake celana dan kaos lengan pendek doang.
Sekitar jam dua, ada seorang anak yang sakit. Shinta namanya. Kelihatanya dia kena hypothermia. Banyak yang panik gitu melihat keadaan Shinta. Sebenarnya aku nggak enak bantuin. Takut nyampurin urusan internal mereka. Tapi berhubung yang lain pada panik, terpaksa aku bantuin. Setelah beberapa saat kemudian kesadaranya mulai pulih. Hampir setengah jam kami ‘merawat’ Shinta. Dengan peralatan seadanya tentunya. Setelah agak mendingan, dia dirawat ma cewek” di tenda.
Sekitar pukul 3.30 rasa kantuk menyapaku. Aku pejamkan mata diatas jas hujan yang aku pinjam dari mereka(aku datang tanpa persiapan. Cuma bawa sarung, eh terselip. Bawa jaket malah dipinjemin! Bego!!). Segera aku ‘berlayar’ dengan ‘peralatan’ seadanya. Tak terasa aku bangun kembali. Kebelet kencing penyebabnya. Jam di hapeku menunjukkan 05.05. Aku segera beranjak ke kamar mandi.
Anak-anak yang lain masih banyak yang terlelap. Dinginnya minta ampun, jadinya enak buat tidur pake selimut didalem tenda. Sedang Cahyo masih saja terlelap sedari selesai game polisi-polisian semalem.
Matari mulai menyeruak dibalik gunung. Pertanda pagi mulai menjelang. Meskipun musim penghujan, tapi hujan tidak turun tadi malem. Semua acara kami semalam berjalan lancar. Thanks God!

Tidak ada komentar: